SELAMAT DATANG DI BLOGGER "SYAINULLAH WAHANA" SEMOGA BERMANFAAT ---(TERIMA KASIH)---

Kamis, 29 November 2018

STIP YAPI BONE DAN MDPI RANGKAIAN BERSIH PANTAI MEMPERINGATI HARI PERIKANAN DUNIA DI PANTAI KELURAHAN TORO, BONE

World Fisheries Day adalah hari yang memperingati perikanan dunia, pada tanggal 21 November 2018, Yayasan MDPI (Masyarakat dan Perikanan Indonesia) sebagai lembaga yang bekerja untuk mendorong perbaikan pengelolaan perikanan berkelanjutan skala kecil Indonesia mengundang STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perikanan) YAPI Bone dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone dalam kegiatan bersih-bersih pantai, pada pesisir pantai kelurahan Toro, Kabupaten Bone. Kegiatan berjalan lancar hari ini dengan menghimpun kerjasama antar pihak yaitu antara lain pemerintah setempat dan masyarakat pesisir yang bermukim dikawasan tersebut. Ada pula rangkaian acara untuk anak-anak yang berusia 11 - 17 tahun, mereka juga berpartisipasi mengumpulkan sampah plastik yang berasal dari pesisir pantai dan ikut dalam lomba dayung perahu (sampan).

Kegiatan pendaftaran dilaksanakan mulai tanggal 25-28 November 2018, adapun lokasi lomba dayung perahu diadakan pada hari kamis, 29 November 2018 di pesisir pantai lingkungan Tippulue (sekitar halaman masjid) daerah pesisir pantai bersama dengan rangkaian kegiatan bersih-bersih pantai.



Pihak dari STIP YAPI Bone yang telah sebelumnya diundang oleh MDPI dalam acara tersebut, berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, agar sampah-sampah pesisir berkurang dan tidak jauh terbawah arus ke laut lepas pantai yang dapat mengakibatkan sampah-sampah tersebut mengotori lautan, sehingga memungkinkan dapat merusak ekosistem perairan laut, informasi terbaru telah ditemukan banyaknya sampah plastik di dalam isi perut paus yang mati dan terdampar di perairan pantai wakatobi. Semoga dengan kegiatan-kegiatan seperti ini tidak ada lagi berita kematian paus atau hewan lainnya diperairan akibat sampah.




Kegiatan ini sangat meng-edukasi masyarakat dan anak-anak sekolah sebagai generasi penerus bangsa yang tinggal disekitar lingkungan pantai, belajar agar tidak mengotori pantai mereka dengan cara membuang sampah ditempat yang telah disediakan dan tidak membuang sampah disembarang tempat. Mahasiswa STIP YAPI Bone terlibat sebagai generasi milenial dimana selalu berada pada garis depan dalam menyongsong keberlanjutan sumberdaya alam perairan, melindungi ekosistem perairan untuk generasi penerus. Serta berpikir panjang, pemahaman kritis mengenai pengelolaan sumberdaya secara bijaksana sehingga menghasilkan inovasi-inovasi dalam menunjang kelestarian alam yang memberikan nilai estetika terbaik di masa yang akan datang. 




Semoga kegiatan ini berkelanjutan karena bersifat sangat baik dan positif untuk sebagai contoh dalam mengajak masyarakat menjaga pantai, melestarikan budaya bersih dalam menjaga ekosistem perairan laut kita yang kini makin kritis akibat sampah.

Jumat, 02 November 2018

WAWASAN SOSIAL BUDAYA BAHARI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA MARITIM

Tema:

MENYATU DENGAN KEBERAGAMAN DALAM WAWASAN SOSIAL BUDAYA BAHARI MAHASISWA
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perikanan (STIP) YAPI BONE


"Kita adalah satu dalam ragam warna yang berbeda" STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perikanan) YAPI BONE. Penulis membuat kalimat ini ketika melihat  beberapa mahasiswa menjadi momentum dalam merangkai perbedaan, menyatukan persepsi, nalar dan dealektika. Penulis teringat ada sebuah kenangan mengenai bangsa yang besar yang memiliki corak ragam warna yang beda dengan yang lain, beberapa manusia-manusia intelek membangun masyarakat dengan kesabaran dan ketenangan bersikap, penataan kosa kata yang membutuhkan narasi komperehensif agar hal tersebut terkelola dengan damai.



Wawasan Sosial Budaya Bahari (WSBB) adalah salah satu mata kuliah umum yang sering dilaksanakan oleh beberapa kampus.STIP YAPI BONE adalah salah satunya, kampus yang terletak di Watampone, Bone mengajarkan Mata Kuliah tersebut. Tradisi yang dibangun didalam kampus untuk selalu mempelajari Mata Kuliah WSBB, kini harus diperkuat lagi dengan tradisi membuat dokumentasi akan wilayah, kebiasaan setempat dalam hal sosial dan kebaharian atas karya manusia adalah sebuah gambaran bahwa kuasa Tuhan YME membuat bumi ini sangatlah luar biasa. Mahasiswa STIP YAPI BONE dapat mengambil pelajaran untuk memperluas wawasan akan budaya. Sederhananya, kita sebagai anak bangsa mau tidak mau harus melakukan hal yang sama. Paling tidak "Sejarah Kecil" yang terjadi disekitar kita.

Metode Pewarisan Budaya

Kebanyakan metode pewarisan budaya kita adalah budaya lisan, dimana bentuk budaya yang diajarkan sejak dulu oleh tetua kita (orang tua). mereka mengajarkan kepada pewaris lewat praktik dan ucapan. Dalam hal budaya bahari, sangat sedikit pengetahuan diwariskan dalam bentuk tulis. Meskipun ada ilmu-ilmu kelautan yang terdapat dalam lontar, namun ilmu melaut haruslah dilakukan langsung dilapangan dengan ikut melaut dalam kurun waktu yang lama.

Menggambarkan Ekonomi, Pendidikan, dan Pelestarian Lingkungan Masyarakat

Alangkah indahnya jika ada sinergi keilmuan mahasiswa dalam meneropong khazanah ilmu pengetahuan masyarakat, seperti ekonomi masyarakat, pendidikan dan pelestarian lingkungan. Selama ini budaya bahari hanya kita "bebankan" ke orang-orang antropologi dan nelayannya adalah urusan mahasiswa perikanan saja.





Pertanyaan penulis, Apakah salah jika mahasiswa "lintas-disiplin" yang juga turun untuk menceritakan, kelapangan menggambarkan dan mendeskripsikan hal tersebut?


Bersambung...
Akan ada kelanjutan tulisan ini, ketika pertanyaan penulis sudah terjawab 😉
Terima Kasih.