Menulis untuk mengkisahkan perjuangan perempuan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya manusia.
Perempuan mengilhami sebuah pergerakan yang bekerja bersama dalam membangun sebuah desa atau wilayah, mengukir keindahan yang begitu khas dan mempesona di setiap pergerakan dan usaha – usahanya untuk dikenal dalam berbagai kehidupan di dunia. Berdampingan dengan kelompok laki-laki dengan begitu banyaknya permasalahan kualitas sumberdaya manusia. Penulis begitu sering mengamati keadaan wilayah pesisir yang begitu luas wilayahnya di Indonesia, pengamatan penulis yaitu salah satunya adalah perempuan di wilayah pesisir, mereka begitu semangat ketika diberi waktu untuk berbaur bersama kelompok untuk mengelolah sumberdaya pesisir diberbagai daerah karena mereka merasa perempuan menjadi pihak yang paling dirugikan dalam kemiskinan.
Perempuan
begitu semangat dalam mengontrol sumberdaya alam pesisir, yang salah satunya
adalah rumput laut. Perempuan yang menjadi anggota kelompok sebagian besar
adalah istri nelayan dan janda yang masuk dalam kategori rentan. Dengan
mengelolah bantuan yang digulirkan dari pemerintah, mereka bisa melaksanakan
sebagai peran produksi yang sangat baik. Kini dengan adanya modal bantuan maka
ekonomi keluarga pun meningkat, dan berdampak positif untuk keberlangsungan
kehidupan keluarga.
Perempuan
sangat aktif dalam berbagai pelatihan pemberdayaan masyarakat di wilayah
pesisir, mendorong mereka untuk lebih percaya diri berpendapat dan mengutarakan
gagasannya, hasil dampak positifnya yaitu dimana perempuan bisa mengakses dan
mengontrol sumber daya pesisir, sehingga mereka bisa mandiri dan lebih berdaya
lagi.
Sampul Kabar Pesisir Januari 2015, Oxfam Area Indonesia Timur |
Diusai
permasalahan wilayah pesisir yang memberikan peran khusus terhadap perempuan
didalamnya untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan wilayah sumberdaya
pesisir, penulis kini bercerita sedikit mengenai apa yang telah dibaca pada sebuah
majalah kabar pesisir yang menjelaskan seorang tokoh inpirasi perempuan yang
berjuang menghidupkan lahan tidur untuk dapat menjadi produktif serta
memberikan contoh hidup sehat dengan bercocok tanam sayuran organik bersama
kelompok masyarakat, dia bernama Sitti Rahma, Ketua Kelompok Pita Aksi yang
berkegiatan dalam budidaya tanaman organik di desa Pitusunggu, Kecamatan
Ma’rang, kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Dikediamannya Siti Rahma setiap
hari menikmati kegiatannya di pagi dan sore hari dengan menyiram tanaman
organik di pekarangan rumahnya yang begitu cukup luas, yang disulap dengan
berbagai aneka tanaman sehat seperti tomat, sawi, bayam, kangkung, seledri,
kacang tungga, daun bawang, cabe rawit, cabe hijau, kacang tanah, dan juga
tanaman obat keluarga. Tanaman itu disusun dengan begitu rapi sehingga
pengunjung atau masyarakat yang tertarik untuk melihatnya dapat nyaman di
lingkungan pekarangan rumah ibu Sitti Rahma. Ini adalah salah satu contoh
wanita yang mempunyai hak untuk berekspresi di halaman rumahnya yang membuat
perubahan ke hal yang positif dan baik bagi kehidupan keluarga sehat mereka.
Menciptakan sebuah keindahan untuk orang lain dan bermanfaat baik untuk di
contohi bagi seluruh perempuan Indonesia.
Sitti Rahma Sedang Bercocok Tanam, Publikasi Foto Kabar Pesisir Januari 2015, Oxfam Area Indonesia. |
Beralih ke
dunia pendidikan, penulis mendapatkan sebuah berita inspirasi dari seorang
perempuan Indonesia yang bernama Syarifah, dia adalah seorang guru sekolah dan
dapat dikatakan pejuang kelompok perempuan yang berada dilingkungannya. Begitu
sangat sibuk menggerakkan beberapa perempuan, dia berkunjung di setiap rumah –
rumah untuk bercerita dengan ibu – ibu rumah tangga untuk tidak hanya
bergantung di pundak suami, mengajari orang – orang yang bahkan tak kenal huruf
dan angka untuk belajar berorganisasi. Kesehariannya Syarifah mengajar di
sebuah madrasah swasta, berpenghasilan cukup yang hanya sebagai guru honorer,
sedangkan dalam aktifitasnya di rumah Syarifah membantu suaminya untuk menyiapkan
jaring alat tangkap kepiting dan udang. Kegelisahannya yang kini begitu berbaur
dengan semangatnya untuk melakukan perubahan dalam meningkatkan taraf hidupnya,
membuat Syarifah terpilih sebagai ketua kelompok organisasi warga dalam usaha
perbaikan ekonomi masyarakat dusun Kekean, Tamarupa, Mandalle, Pangkep. Dengan
usahanya itu yang berkeliling untuk mengajak perempuan maka terbentuklah
kelompok usaha rumput laut “Kalaroang”. Di awali dengan dasar – dasar
berorganisasi hingga ke praktik – praktik pengembangan usaha, maka dengan
kelompok yang didirikannya bersama masyarakat juga dengan lembaga masyarakat
swadaya yang membantuannya kini sudah mandiri dan berjalan dengan baik yang
berhasil meningkatkan pendapatan rumah tangga anggotanya sebesar 1-2 juta per
bulan.
Syarifah Bersama Kelompok Pemberdayaan Perempuan Pangkep, Kabar Pesisir Januari 2015, Oxfam Area Indonesia Timur |
Belajar
dari beberapa kelompok Perempuan Inspirasi di Pangkep, dalam hidup dan
kesehariannya dengan apa yang bisa diberikan demi lingkungannya. Penulis
mengajak seluruh perempuan Indonesia harus tetap berekspresi, menjaga
nilai-nilai berbudaya, moral, memiliki hati bersih dengan pikiran – pikiran
positif dibenaknya dan totalitas yang semaksimal mungkin untuk terus berupaya
menjadi lebih baik lagi. Berharap dengan perubahan buat kita ataupun untuk
generasi wanita – wanita Indonesia kedepannya.
Sumber Ringkasan Tulisan:
Oxfam.
2015. Kabar Pesisir “Restorasi Penghidupan Pesisir”. Buletin Area Indonesia
Timur. Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar