SELAMAT DATANG DI BLOGGER "SYAINULLAH WAHANA" SEMOGA BERMANFAAT ---(TERIMA KASIH)---

Sabtu, 12 Maret 2016

Praktek Cerdas Nelayan Fair Trade, Melakukan Pencatatan Hasil Dari Melaut dan Mengisi Catatan Interaksi Hewan ETP yang Terjadi Pada Saat Nelayan Melaut.

Oleh: Syainullah Wahana, S.Pi, M.Si

Desa Waprea, 13 Maret 2016. Kabupaten Buru. Muluku.



Indonesia memiliki banyak sumberdaya nelayan yang memenuhi standar perdagangan adil yang kini terkenal dalam pasar global dan sebagian besar mereka telah terdaftar menjadi anggota nelayan Fair Trade, keaktifan mereka sebagai nelayan yang tersertifikasi Fair Trade merupakan aktifitas perdagangan yang sama-sama menguntungkan kedua bela pihak dalam melakukan aktifitas jual beli, sehingga ketika para konsumen membeli sebuah produk label bersertifikasi Fair Trade maka mereka mengetahui bahwa para nelayan dan pekerja yang menghasilkannya mendapat imbalan yang adil untuk kerja keras mereka. Salah satu wilayah yang menjalankan program tersebut berada pada kawasan Indonesia timur Kabupaten Buru, Maluku. Pencapaian mereka memperlihatkan hasil positif untuk lingkungan sosial dan kesejahteraan mereka yang meningkat selama bergabung dan terdaftar sebagai nelayan Fair Trade. Selama program Fair Trade terus berjalan pada lingkungan masyarakat nelayan mereka konsumen para pembeli produk hasil tangkapan dari nelayan Fair Trade akan terus merasakan manfaat dari kehadiran program Fair Trade di lingkungan nelayan kecil yang ramah lingkungan dan menilai nelayan yang terdaftar sebagai anggota nelayan Fair Trade mendapatkan harga dan upah yang lebih baik, kondisi kerja yang lebih aman, perlindungan lingkungan, dan tambahan premium yang secara langsung ke lingkungan nelayan Fair Trade itu sendiri, distribusi dana premium ke kelompok nelayan Fair Trade terlihat secara nyata baik dalam bidang pendidikan, program perbaikan bangunan atau jalan stapak desa di lingkungan nelayan Fair Trade, pelayanan kesehatan, pengadaan air bersih, ataupun pemenuhan kebutuhan nelayan Fair Trade ketika melaut yaitu seperti pengadaan GPS, Pisau Loin dan Jacket Pelampung atau obat-obatan untuk keselamatan pertolongan pertama pada saat terjadi kondisi yang tidak diinginkankan pada saat di laut.

Saya adalah salah satu staff MDPI yang telah di kontrak dan bekerja mulai bulan Oktober 2015 hingga sekarang Maret 2016, melihat secara  langsung proses program premium Fair Trade dapat berjalan dengan baik di wilayah kerja Pulau Buru bagian Utara, memastikan praktek pengelolaan perikanan berkelanjutan diterapkan dengan benar untuk menggambarkan stok ikan, memastikan saran penangkapan mematuhi pedoman keberlanjutan dan pencegahan serta berusaha mensukseskan beberapa program lainnya yang sedang berjalan di wilayah kerja Buru Utara. 



Beberapa staff MDPI bertanggung jawab mengumpulkan dan melaporkan data sampling mereka (Staff Sustainability Fasilitator). Proses pengumpulan data untuk perikanan Handline Skala Kecil dikembangkan oleh Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) dan program IMACS di bawah naungan USAID. Seperti inilah kinerja staff MDPI program sustainability, melakukan sesuai standar operasi pendataan yang meliputi berbagai aspek dari proses pengumpulan data, mereka melakukan pencatatan form sampling pengukuran hasil tangkapan nelayan dan wawancara aktifitas nelayan pada saat melaut hingga pulang melaut. Di beberapa tempat pendaratan kapal nelayan Fair Trade Mereka melakukan sampling dan menganalisis keberlanjutan sumberdaya ikan tuna sebagai tangkapan utama (Ukuran ikan <10 Kg / >10 Kg) dan ikan tangkapan lainnya untuk dapat konsumsi, memberikan kemudahan nelayan untuk mendapatkan informasi stok tangkapan mereka dan memaksimalkan keuntungan yang mempertimbangkan batas-batas ekologis, menjelaskan bagaimana sumberdaya laut itu harus tetap terjaga kelestariannya sehingga ikan laut selalu ada dan dikemudian hari kelak ikan tidak terjadi overfishing akibat tangkapan nelayan yang terus meningkat sehingga tercapainya keberlanjutan yang diperlukan untuk sertifikasi ramah lingkungan yang nantinya meningkatkan daya saing di pasar global.  Pemerintah, Para peneliti, atau pengelola perikanan kelak mempergunakan informasi untuk memantau kepatuhan pada peraturan yang telah ditetapkan sehingga membantu pelaku industry perikanan tangkap menghasilkan produksi yang berkelanjutan. 


Beberapa Program lain yang kini berjalan cukup lama membutuhkan pendampingan terus menerus oleh staff lapangan yang kemudian selalu bersama nelayan dimana secara langsung mendampingi proses distribusi bantuan premium kepada anggota kelompok nelayan Fair Trade, proses pendampingan kepada nelayan Fair Trade dalam memantau penandaan ikan dan turut berperan serta secara langsung dalam memberikan pemahaman kepada nelayan agar menjaga kualitas produk ikan tuna dan ikan tangkapan lain dapat selalu tetap aman untuk di konsumsi. Nelayan Fair Trade merasakan langsung kondisi kerja, klayakan hidup yang aman dan harga yang adil untuk hasil kualitas ikan yang bagus dimana para nelayan dapat menggunakan premium perdagangan yang adil untuk berinvestasi dalam program peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan itu sendiri.

Salah satu pencapaian atas kehadiran dan dikenalnya nelayan Fair Trade pada dunia pasar global yaitu dimana mereka harus melakukan atau menerapkan pencatatan bila mana adanya interaksi hewan ETP pada saat mereka melaut dan kemudian mencatat hasil tangkapan mereka itu sendiri setelah pulang melaut atau menangkap ikan karena tuntutan sebagai anggota Kelompok Fair Trade yaitu dengan mengikuti kriteria perdagangan yang adil meliputi pengelolaan sumberdaya yang bertanggung jawab dan perlindungan ekosistem. Kehidupan kelompok nelayan Handline wilayah buru utara sangatlah penting akan sumberdaya ikan Tuna yang kini meningkatkan perekonimian mereka, selain mempertahankan mutu kesegaran ikan diatas kapal hingga ketempat pendaratan ikan, kini mereka juga makin dikenal dalam perdagangan adil, baik di dalam negeri maupun luar negeri juga karena keaktifannya melakukan pendataan sendiri, melakukan pelestarian lingkungan dan perlindungan biota laut yang hampir terancam punah. Dampak positif akan program tersebut membantu nelayan mengetahui informasi akan pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan laut yang berkelanjutan.   

Aktifitas penangkapan ikan oleh nelayan yang mengabaikan jenis ikan hewan ETP atau hewan yang dilindungi dan terancam punah akan membuat ekosistem dibawah laut tidak seimbang karena ketika ada beberapa hewan tersebut terancam punah dan hilang dari perhatian kita maka jaringan rantai makanan akan terputus dan akan sangat mempengaruhi sistem rantai makanan ikan di laut. Hewan – hewan ETP ini jika bukan nelayan yang mengambil alih pendataan tersebut maka akan sangat sulit memastikan data penangkapan hewan ETP yang terjadi dilaut, sehingga memang seharusnya kelompok nelayan Fair Trade kini harus sangat berperan aktif untuk dapat merealisasikan pendataan dilapangan secara langsung karena merekalah peran utama dalam aktifitas penangkapan ikan, nelayan melakukan pencatatan interaksi beberapa hewan ETP tersebut karena merekalah nelayan yang sering mendapatkan atau melihat itu secara langsung bagaimana interaksi tersebut terjadi pada saat melaut.

Pendataan hewan ETP yang dilakukan oleh kelompok nelayan Fair Trade dimana selain memastikan ikan hewan ETP apa saja yang tertangkap oleh nelayan, pendataan juga sangat penting untuk memenuhi standar pencapaian program Fair Trade dalam memberikan pemahaman secara langsung kepada nelayan terhadap jenis hewan yang betul-betul harus dijaga dan hewan yang sudah harus dilindungi.

Untuk itu Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia telah berusaha memberikan acuan program tersebut terlebih dahulu oleh staff MDPI di kantor MDPI yang beralamatkan di Ambon dimana telah didiskusikan bersama dengan beberapa staff lapangan agar pemahaman nantinya begitu jelas ketika staff lapangan menjelaskan ke kelompok nelayan sehingga pada saat itu staff lapangan lebih terarah ketika berdiskusi bersama kelompok Nelayan. Pencapaian kegiatan pendampingan di lapangan nantinya dapat mengaktifkan kelompok nelayan Fair Trade dalam mengerjakan atau mengisi form catatan ETP nelayan dan catatan aktifitas nelayan Fair Trade sehingga selalu terus aktif diisi oleh nelayan.