Sumberdaya Kars menuju Warisan Global “Maros dan Pangkep Sulawesi ”
Oleh : Syainullah Wahana S.Pi
Jika kita berwisata di daerah
Maros - Pangkep yang terletak tidak
jauh dari Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, maka kita sering melihat
kawasan tersebut di kelilingi dengan Kars yaitu sebuah bentuk permukaan bumi
yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed
depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk
terutama oleh pelarutan batuan, dan kebanyakan batu gamping. Kawasan itu memiliki taman nasional Bantimurung
Bulusaraung yang seperdua wilayahnya meliputi Kars. Cagar Alam yang digunakan
sebagai objek para wisatawan.
Kawasan ini merupakan sebuah peninggalan dari
masa purba dari karaeng-karaeng kita sebelumnya bertempat di wilayah ini yang masih tetap menjaga
keindahan dari cagar Alam mereka untuk di titipkan kepada penerus-penerusnya
kelak yang menjaga dan melestarikannya.
Kars Maros – Pangkep merupakan salah satu daerah Kars yang memiliki keunikan dibandingkan daerah kars lain di Indonesia maupun di Dunia Global. Terkenal dengan keindahannya, panorama Alam yang berada di daerah tropis, tutupan flora dan goa-goa prasejarah dan yang berada di dalamnya sehingga banyak kalangan menyebutkan kawasan itu adalah Kars Tropika Klasik. Pesonanya merupakan seperti jamuan yang nikmat bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Maka untuk mempertahankan Kars Maros – Pangkep yang tergolong unik ini maka keterlibatan pemerintah agar lebih serius memperhatikannya.
Secara Administratif wilayah yang membentang dari kabupaten Maros ini hingga kabupaten Pangkep ini seluas sekitar 30.000 Ha, yang tergolong jenis Kars Menara atau Tower, tak kurang dari 18 gua yang di dalamnya ditemukan artefak prasejarah, menandakan bahwa pada masa lalu daerah Sulawesi yang di kenal daerah (Daeng, Puang, Karaeng dan nama lainnya) merupakan salah satu daerah lintasan perpindahan penduduk dari daratan Asia Tenggara ke Pasifik.
Bantimurung tidak sepenuhnya bisa di katakan sebagai kawasan kars karena daerah wisata Alam air terjunnya tidak natural lagi, Banyak penambahan di tiap sudut daerah ini yang mengubah bentuk aslinya. Akan tetapi kawasan ini adalah icon daerah wisatawan yang banyak di lirik karena merupakan sebuah kawasan hutan lindung.
Kars Maros – Pangkep merupakan salah satu daerah Kars yang memiliki keunikan dibandingkan daerah kars lain di Indonesia maupun di Dunia Global. Terkenal dengan keindahannya, panorama Alam yang berada di daerah tropis, tutupan flora dan goa-goa prasejarah dan yang berada di dalamnya sehingga banyak kalangan menyebutkan kawasan itu adalah Kars Tropika Klasik. Pesonanya merupakan seperti jamuan yang nikmat bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Maka untuk mempertahankan Kars Maros – Pangkep yang tergolong unik ini maka keterlibatan pemerintah agar lebih serius memperhatikannya.
Secara Administratif wilayah yang membentang dari kabupaten Maros ini hingga kabupaten Pangkep ini seluas sekitar 30.000 Ha, yang tergolong jenis Kars Menara atau Tower, tak kurang dari 18 gua yang di dalamnya ditemukan artefak prasejarah, menandakan bahwa pada masa lalu daerah Sulawesi yang di kenal daerah (Daeng, Puang, Karaeng dan nama lainnya) merupakan salah satu daerah lintasan perpindahan penduduk dari daratan Asia Tenggara ke Pasifik.
Bantimurung tidak sepenuhnya bisa di katakan sebagai kawasan kars karena daerah wisata Alam air terjunnya tidak natural lagi, Banyak penambahan di tiap sudut daerah ini yang mengubah bentuk aslinya. Akan tetapi kawasan ini adalah icon daerah wisatawan yang banyak di lirik karena merupakan sebuah kawasan hutan lindung.
Peluang wilayah kars ini sangat
besar untuk di jadikan sebagai pengajuan kawasan World Heritage (Sebagai
kawasan Warisan Dunia Global) dimana UNESCO sendiri telah memasukkannya sebagai
nominasi sejak tahun 2001 melalui International Union of Speleology, namun
untuk mewujudkannya bukan hal yang mudah. Dengan catatan harus mengkaji nilai
warisan dunianya serta menetapkan status perlindungan yang tepat terhadap
kawasan tersebut. Sebab kawasan di dalamnya terdapat artefak perbedaan budaya
manusia dengan selisih waktu 30.000 tahun ini meliputi beberapa status hutan
yakni hutan lindung, cagar alam, taman wisata alam dan masih banyak lagi lainnya yang akan harus di data.
Jadi Apakah Kawasan Kars Maros - Pangkep itu akan dapat menjadi sebagai kawasan warisan dunia bisa terwujud?
Semoga saja Amin…
Jadi Apakah Kawasan Kars Maros - Pangkep itu akan dapat menjadi sebagai kawasan warisan dunia bisa terwujud?
Semoga saja Amin…